Sebagai salah satu tim paling dominan di ekosistem Mobile Legends: Bang Bang, ONIC Esports kembali menjadi pusat perhatian menjelang gelaran M6 World Championship 2025. Turnamen puncak MLBB tahun ini akan menjadi ajang pembuktian besar bagi tim landak kuning yang sepanjang musim menunjukkan performa stabil dan konsisten. Komposisi pemain inti ONIC—Kairi, Sanz, CW, Butss, dan Kiboy—tengah berada dalam kondisi terbaik menjelang turnamen internasional terbesar tersebut. Dua nama yang menjadi sorotan utama adalah Kairi sang jungler Filipina dan Sanz sang midlaner yang dikenal sebagai otak rotasi ONIC.
Masuk ke November 2025, ONIC Esports berada dalam fase yang tepat untuk mematangkan strategi. Mereka tampil solid sepanjang MPL Indonesia Season 14 dan hampir tidak pernah keluar dari jajaran tiga besar dalam berbagai scrim internasional. Dengan meta yang tengah bergerak mengarah pada fleksibilitas rotasi dan efisiensi farming, ONIC termasuk tim yang paling siap beradaptasi. Sang pelatih, Coach Yeb, memastikan bahwa timnya berada di jalur yang konsisten sejak awal bulan.
Artikel ini membahas secara lengkap bagaimana ONIC Esports bersiap menjelang M6, bagaimana performa Kairi dan Sanz akhir-akhir ini, serta bagaimana peluang mereka dibandingkan tim-tim kuat lainnya seperti Blacklist International, ECHO Philippines, AP Bren, hingga wakil-wakil kejutan dari MENA dan LATAM.
Kairi dan Sanz: Fondasi Permainan ONIC di Meta 2025
Performa Kairi “Kairi” Rayosdelsol kembali menjadi pusat perhatian jelang M6. Dalam beberapa bulan terakhir, ia menunjukkan dominasi luar biasa baik dalam duel jungler maupun kontrol objektif. Sejak patch terbaru MLBB yang mendorong jungler untuk bermain lebih agresif namun tetap efisien, Kairi termasuk pemain yang paling cepat beradaptasi.
Di sisi lain, Gilbert “Sanz” juga stabil memainkan peran sebagai midlaner. Rotasinya bersama Kiboy dan CW benar-benar rapi, memberikan momentum bagi Kairi untuk menguasai area jungle lawan. Saat ONIC memulai tempo permainan, Sanz sering menjadi pemicu utama dengan fleksibilitas hero pool yang sangat luas, mulai dari Valentina, Xavier, Lunox, hingga Phoveus jika draft membutuhkannya.
Keduanya menjadi kunci bagaimana ONIC mengeksekusi draft mid-jungle—sebuah kombinasi yang sering menentukan hasil pertandingan di tingkat internasional.
Performa Stabil di Scrim Internasional
Menuju M6, ONIC menjadwalkan scrim dengan berbagai tim dari region lain seperti ECHO PH, Blacklist, RSG PH, Team HAQ, Falcon Esports, dan beberapa tim kejutan dari regional MENA yang tahun ini sedang naik daun.
Berdasarkan bocoran dari komunitas scrim scene, ONIC mencatatkan win rate yang cukup stabil, dan Kairi disebut-sebut sebagai jungler dengan efisiensi paling tinggi dalam simulasi mid-game:
- Kontrol Turtle sangat dominan
- Invade jungle nyaris tanpa gagal
- Eksekusi teamfight cepat
- Objektif Lord di mid–late game hampir selalu ONIC kuasai
Scrim ini menunjukkan bahwa ONIC tidak hanya mengandalkan mekanik individu, tetapi juga koordinasi tim yang berkembang pesat sepanjang 2025.
CW, Butss, dan Kiboy: Tiga Pilar Kuat yang Menyempurnakan Draft
Meskipun fokus utama mengarah ke Kairi dan Sanz, performa trio lain yaitu CW (Goldlaner), Butss (EXP Laner), dan Kiboy (Roamer) tidak bisa diabaikan.
- CW tampil stabil dengan hero-hero marksman yang membutuhkan positioning presisi, seperti Beatrix, Brody, dan Claude. Dalam beberapa scrim terakhir, CW disebut sebagai salah satu goldlaner paling konsisten dari Indonesia.
- Butss kembali menjadi benteng kokoh di EXP lane. Hero-hero Fighter yang sustain seperti Yu Zhong, Arlott, dan Uranus sangat cocok dengan gaya bermainnya.
- Kiboy, sang roamer, semakin matang dengan hero inisiator seperti Chou, Franco, dan Mathilda. Dialah penghubung rotasi antara Kairi dan Sanz, memastikan ONIC punya tempo map paling stabil.
Trio ini membuat draft ONIC menjadi salah satu yang paling sulit dibaca oleh lawan.
Meta Menjelang M6: ONIC Termasuk yang Paling Cepat Menguasai
Patch 1.9.x yang dirilis menjelang M6 membuat perubahan signifikan pada role jungler dan mid. Ada penyesuaian pada efek crowd control, buff emblem, dan peningkatan mobilitas pada beberapa hero assassin dan mage.
Dan uniknya — semua hero itu cocok dengan gaya ONIC.
Meta M6 diprediksi mengarah ke:
- Rotasi cepat mid–jungle
- Agresivitas early game
- Burst damage tinggi
- Teamfight Lord formasi 1–3–1
- Roamer tank-inisiator kembali naik daun
Gaya ONIC yang mengandalkan koordinasi tinggi membuat mereka menjadi salah satu tim yang paling siap dalam meta ini.
Persaingan M6: Ancaman dari Filipina Masih yang Terbesar
Selalu, dan masih sama hingga 2025 — lawan terbesar ONIC bukan tim lokal, tetapi Filipina. Terdapat tiga nama yang menjadi ancaman utama:
1. ECHO Philippines
Dikenal agresif dan cepat. Bennyqt dan KarlTzy masih menjadi ancaman besar.
2. Blacklist International
Memiliki gameplay objektif dan draft rapi. Edward dan OHEB menunjukkan peningkatan performa menjelang M6.
3. AP Bren
Tim yang minim kesalahan, kuat di teamfight Lord, serta memiliki jungler yang sangat disiplin.
Region lain juga mulai meningkat, seperti MENA dan LATAM yang kini lebih sering scrim dengan tim Asia Tenggara, membuat dinamika M6 semakin sulit diprediksi.
Peluang ONIC di M6 2025
Berdasarkan performa stabil, rotasi pemain yang solid, serta adaptasi meta yang cepat, ONIC diprediksi menjadi salah satu favorit kuat di M6. Kekuatan mereka terletak pada:
- Konsistensi jungler & midlaner
- Draft fleksibel
- Early game hampir selalu unggul
- Teamfight yang rapi dan disiplin
- Chemistry pemain yang terjaga sejak musim lalu
Jika ONIC mampu mempertahankan kestabilan rotasi dan menghindari kesalahan mikro kecil, peluang mereka mencapai Grand Final terbuka sangat lebar.
Kesimpulan: ONIC Masuk M6 Dengan Momentum Sempurna
Dengan performa Kairi dan Sanz yang stabil, ditambah dukungan trio CW, Butss, dan Kiboy, ONIC Esports melangkah ke M6 World Championship 2025 dengan modal yang sangat kuat. Mereka telah melewati scrim internasional, memahami meta terbaru, dan menjalani persiapan disiplin selama bulan November dan bisa saksikan langsung dan betting di NERAKA168.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, ONIC bisa menjadi wakil Indonesia berikutnya yang kembali mengangkat trofi dunia.
Dukungan fans, konsistensi pemain, dan stabilitas meta membuat ONIC berada di titik terbaiknya untuk menantang tim-tim terkuat dunia.